POLIWANGI TUAN RUMAH RAKOR SINERGITAS 3 PILAR
Berbagai
elemen di Kabupaten Banyuwangi berkumpul untuk menguatkan komitmen
sekaligus menyerukan pentingnya suasana damai di Tanah Air. Rapat
Koordinasi Sinergitas 3 Pilar dihadiri tak kurang dari 800 tokoh yang
terdiri dari Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), tokoh agama, dan tokoh
masyarakat termasuk di dalamnya ada organisasi nonpemerintah, kelompok
pemuda, dan kelompok perempuan, seluruh kepala desa dan aparatur turut
hadir membahas perkembangan masalah yang ada di masyarakat. Sinergi
tersebut digelar di kampus Politeknik Negeri Banyuwangi, Rabu (23/11)
Pertemuan dibuka oleh Abdullah Azwar
Anas selaku Bupati Banyuwangi. Beliau memberikan pemaparan mengenai
pentingnya menjaga kerukunan umat beragama, selain karena negara
Indonesia memiliki banyak suku, budaya dan agama juga untuk tidak
mengutamakan kepentingan golongan. Beliau juga menjelaskan pentingnya
pengolahan ekonomi pada suatu daerah khususnya Banyuwangi yang
akhir-akhir ini di bidang pariwisata sedang ramai di beritakan baik
media lokal maupun nasional, sehingga perlu ikut serta masyarakat
Banyuwangi untuk menjaga dan merawat aset daerah. "Ini bukan sekadar
pertemuan biasa dan basa-basi. Sinergi ini juga membahas masalah yang
ada di masyarakat sekaligus menemukan solusinya. Program-program seperti
gerakan pengentasan anak putus sekolah, beasiswa Banyuwangi Cerdas, dan
Banyuwangi Mengajar yang mengirim sarjana ke desa-desa lahir dari forum
seperti ini,” ujar Bupati.
Rakor kali ini banyak poin yang di
sampaikan oleh pembicara di antaranya mengenai bahaya radikalisme yang
harus di hindari karena selain merusak ketentaraman umat beragama
radikalisme juga dapat memecah belah NKRI hal itu lebih berbahaya dari
pada perang secara konvensional. Radikalisme ancaman serius bagi bangsa
Indonesia dan butuh peran serta semua warga negara untuk memerangi.
Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto
juga menjelaskan bahwasanya Banyuwangi mengalami penurunan kasus
pelanggaran hukum dimana tahun ini ada 669 kasus sedangkan tahun kemarin
lebih dari 1000 kasus. Semua itu tidak lepas dari peran serta semua
warga masyarakat dengan pentingnya pemahaman agama juga menjadi andil
berkurangnya kasus pelanggaran hukum. (Adi Setiono)
Komentar
Posting Komentar