TEKNIK SIPIL MENDAKI GUNUNG SAMPAH
TEKNIK SIPIL MENDAKI GUNUNG SAMPAHMendaki gunung sampah? Ya, memang benar bahwa mahasiswa-mahasiswi semester 3 Program Studi DIII Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi pada tanggal 15 September 2015 mendaki gunung sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Bulusan Banyuwangi. Kunjungan mahasiswa sipil ke TPA Bulusan adalah untuk kuliah lapang mata kuliah Rekayasa Lingkungan yang diampu oleh Bapak Zulis Erwanto,ST.,MT. Rekayasa Lingkungan sendiri adalah pengetahuan yang sangat penting untuk seorang civil engineer karena berhubungan langsung dengan pelaksanaan proyek konstruksi yang aman bagi lingkungan yang akan ditangani oleh civil engineer lulusan POLIWANGI nantinya. TPA Bulusan sendiri didirikan pada tanggal 1 Juni 1988 oleh Instansi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi dan memiliki luas 1,5 hektar.
Ditemani oleh petugas TPA yaitu Bapak Bibit Suwiji dan Bapak Khairul, mahasiswa semester 3 belajar tentang pemrosesan akhir sampah diantaranya diperkenalkan dengan mesin granulator atau mesin pemroduksi kompos organik, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pembuatan pupuk organik cair, dan juga tentang instalasi gas metan yang berada di TPA Bulusan.Gunung sampah adalah hal yang sangat menarik karena sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat Banyuwangi ditimbun di TPA Bulusan dan akhirnya menjadi gunung sampah dengan ketinggian 16 meter dengan luas sekitar satu hektar. Dengan bantuan bulldozer, sampah diratakan dengan ketentuan setiap ketinggian satu meter sampah akan diurug dengan 30 cm tanah dengan tujuan untuk meminimalisir bau busuk dan mempercepat pemadatan gundukan sampah.
Air hasil IPAL
Gundukan sampah akan menghasilkan gas metan namun TPA Bulusan memanfaatkan gas metan tersebut menjadi bahan bakar kompor gas. Bagaimanakah caranya? Caranya adalah menancapkan pipa-pipa pada gunung sampah. Pipa tersebut mengalirkan gas metan ke tempat penampungan gas yang akhirnya akan dibuat bahan bakar kompor gas. Sungguh penemuan yang sangat bermanfaat.
Teknik Sipil memang sebuah program studi yang tidak hanya mengajarkan teori namun melakukan pembelajaran take action atau praktek langsung kepada mahasiswanya. Pembelajaran di Teknik Sipil tidak hanya di ruang kelas maupun area kampus, namun mahasiswa juga menuntut ilmu di luar kampus, salah satunya di TPA Bulusan, untuk belajar secara langsung pemrosesan akhir sampah yang termasuk materi dari mata kuliah Rekayasa Lingkungan. Sebuah pembelajaran yang sangat menarik bagi mahasiswa karena mereka tidak hanya menerima teori, namun mereka praktek langsung di lapangan untuk memperoleh ilmu seputar Teknik Sipil.Menarik bukan kegiatan kuliah lapang mahasiswa Teknik Sipil? Semoga ilmu yang diperoleh mahasiswa Teknik Sipil dari TPA Bulusan bisa bermanfaat bagi sesama.Liputan by: Reni Zahkiani (Teknik Sipil)
Komentar
Posting Komentar